Books & Literature,  English

Happiness for Beginners – Katherine Center: Review Buku

Kadang kita harus tersesat dulu biar kita punya harapan buat menemukan.

Happiness for Beginners – old kindle cover (ilustrasi)

Sinopsis – Happiness for Beginners

Novel Happiness for Beginners bercerita tentang Helen Carpenter, guru Bahasa Inggris, yang mengikuti wilderness survival course untuk “me-reset hidupnya” yang berantakan banget. Habis cerai dari suami yang drunkard dan ngerasa kehilangan dirinya sendiri, dia berharap petualangan ini bisa bikin dia jadi lebih fresh. Helen bahkan udah nulis tujuan hiking-nya, dan berharap bisa dapet sertifikat yang diberikan buat peserta terbaik selama course.

Rencananya seru banget, cuma satu aja sih concern-nya: Helen gak pernah hiking selama 32 tahun hidupnya 🙂

Rencana Helen buat ketemu teman-teman baru dan experience baru agak keganggu waktu sahabat adeknya, Jake, ternyata ikutan juga. Udah gitu si Jake bilang mau numpang ke basecamp walaupun janji pas hiking trip bakal pura-pura gak kenal Helen.

Nah fokus buku ini adalah perjalanan Helen (dan Jake juga sih) selama hiking trip– yang di katalog ditujukan buat “beginners”, tapi ternyata ulala berat bos!

Benang merah: challenge dan bencana (kecil maupun berat) emang harus dijalani, dan semua adalah bagian dari pembelajaran dalam hidup; kita harus menghadapi rasa takut dan keraguan.

P.S.: Better baca buku ini dulu sebelum baca “What You Wish For”, karya Katherine Center yang lain.

SPOILER ALERT!

Ada sedikit spoiler mengenai penokohan dan sedikit jalan cerita. Pemirsa diharap kebijaksanaannya yaa~

Personal Take

Romance dengan setting wilderness? I’M IN!

Aku agak bandingin buku ini sama Something Wilder-nya Christina Lauren dan You, With A View-nya Jessica Joyce. Semuanya nikmat dibaca dan dirasain spirit wilderness/ alam terbuka-nya, tapi di buku ini lebih fokus ke Helen yang nyemplungin diri dalam hiking trip di wilderness buat “menemukan dirinya”, juga belajar basic hiking skill kayak baca peta (yang tentunya tidak dijelaskan ya, otherwise bakal jadi buku panduan wkwk).

Sementara dua buku lain lebih kenceng kesan romance-nya (karena along the way lebih banyak momen fluttery gitu), di buku ini kita seolah diberi kesan kalau romance-nya adalah bonus terbesar dari perjalanan Helen. Yang mana bagus banget sih, karena Helen berkesempatan solving problems dengan dirinya sendiri dan Duncan (adeknya), jadi segala keputusan romantis-nya bebas dari kesan “love interest adalah solusi dari masalah”, sekalipun ngga bisa dipungkiri love interest Helen adalah bagian dari kebahagiaan dia.

Ngga cuma romance-nya yang bikin betah baca buku ini, tapi juga perjalanan Helen dan peserta Basic Survival Course (yang ternyata engga basic-basic amattt!). Beberapa tips camping bisa kita dapetin di sini. Dan aku suka banget part mereka sampai di Painted Meadows. Terus, sesuai sama judulnya, banyak dialog mengenai kebahagiaan baik yang to-the-point ngomongin happiness sebagai sebuah studi, praktek, maupun momen-momen tokohnya “menemukan” kebahagiaan mereka selama mengalami banyak hal ngga terduga dalam perjalanan.

Dan lagi-lagi, novel Katherine Center tuh ngakaknya dapet banget. Mulai dari nickname mereka selama hiking (Holdup, Uno, Dosie, Vegas, Flash, dst), sampai kemunculan tokoh sampingan kayak Beckett, Windy dan Hugh yang ugh gemesin, ngeselin, ngangenin, dan selalu ditunggu!

Baca juga  Book Review: "The Almost Romantic" - Lauren Blakely

Characters

Di sini, Helen sebagai tokoh utama lagi di fase “kehilangan” dirinya setelah series of unfortunate events, dan kita bakal dibawa yearning Helen buat menemukan dirinya, then mendapatkan dan memberikan cinta yang susah banget dia lakukan. Dan maaf kalo terkesan age-ism, tapi kurasa bakal lebih kerasa kalau pas baca ini, usia kamu 30+ (read: ME!).

Jake digambarkan sebagai pribadi yang adem, tapi penulis ngga lupa ada beberapa sisi 22-tahun yang diselipkan dan kerasa gimana Helen (32 tahun) jauh lebih dewasa dalam beberapa hal. Walaupun (MAAF BANGET INI PENDAPAT PRIBADI SUER), aku agak hmmmmmm dengan perbedaan usianya. I mean, Jake baru 22 tahun sementara Helen 32 tahun. Bukan beda 10 tahunnya sih yang ngeganggu, tapi bagian umur Jake masih 22 tahun.

OK I know I know ini agak age-ism, tapi SUER INI PENDAPAT PRIBADI: menurut aku bakal lebih believable kalau cowoknya 25 tahun (and older) gak sih? Despite dia punya pengalaman hidup yang keras dst, menurutku umur 25 tahun bakal lebih believable daripada 22 tahun buat terkesan lebih dewasa dan kompatibel ama Helen yang 32 tahun (aku rasa di umur Helen, pandangan hidupnya lebih matang dan realistis). Di novel Part of Your World, Alexis juga lebih tua 10 tahun dari Daniel, tapi aku gak ngerasa geli sama sekali karena Daniel udah 28 tahun. Begitupun di Dating You/Hating You.

Anyway…

Plot and Theme

Waktu baca ini tuh, aku bisa relate sama Helen ketika dia nahan sakit di kakinya biar ngga memperlambat perjalanan team-nya (yang akhirnya tetep kena semprot Beckett). Rasanya pengen bilang, “I’VE BEEN THERE, HELEN!”

Tapi di waktu lain, aku ngerasa aku pernah jadi si Mason a.k.a Flash yang menyebalkan karena dia jalan lebih cepat dari teman-temannya (MAAFIN AKU GAIS, SAYANG BANYAK SAMA KALIAN). Aku kadang juga adalah Windy yang mencoba membuat suasana lebih ceria (walaupun lebih sering garing dan gagal ya cin), atau Uno/Dosie/Hugh yang yaudah deh di belakang aja kita ngegosip sambil menikmati udara segar. Bust most of the time, aku rasa aku resonate sama Jake yang meresapi dan menikmati pemandangan selama hiking sepuasnya.

What I love from Happiness for Beginners

Best part? Selain interaksi antara Helen-Jake dan Helen-Duncan, aku suka banget penggambaran Painted Meadows (termasuk guyon sarkasnya). Aku juga surprisingly menantikan interaksi Helen-Beckett, Helen-Windy, sama geng gossip: Uno, Dosie, Hugh. Oh dan bagian Beckett “pamitan” sama alam, gak boleh dilewatin sih sungguh.

Novel-novel Katherine Center biasanya dibawakan dengan ringan, walaupun di dalamnya membahas hal yang mendalam seperti trauma, happiness (obviously), dan mental illness. Yep, Katherine Center emang punya “magic” ngebawain topik-topik “berat” dan nyerempet trigger warning ke dalam semesta cerita yang ringan, tau-tau pas udah selesai baca, “Loh tadi ngebahas ini ya?”

Baca juga  Review Buku “Baby To Be”

Pace-nya konsisten walaupun aku mendapati diriku kadang males baca bagian Windy, dan ngerasa “tiba-tiba banget” di endingnya. Satu yang aku suka, dan selalu aku suka dari novel-novel Katherine Center: dialognya “berbicara”, monolognya secukupnya.

Buku ini tuh ringan dari segala sisi: unsur romance-nya, komedinya petualangannya, pembahasan psikologis-nya, gaya berceritanya, karakternya, sampai konfliknya. Semuanya ringan, dan justru itu yang bikin pas selesai baca agak, “Hah udah ya ini?” tapi setelah itu jadi merenung, karena semua yang ringan tadi, terutama karakternya, bener-bener relatable, dengan dosis secukupnya.

See also  Sukab in Wonderland

Ya oke sedikit tidak relate sih dengan Grandma Gigi, but…

Secara umum, aku puas sama endingnya dan gak sabar buat lihat film adaptasinya di Netflix.

Baca buku ini tuh bikin:

  • Pengen hiking lagi!
  • Definitely will look at my sister differently :))
  • Ngelist 3 hal yang bikin kamu bahagia tiap pagi 🙂
  • Pengen tahu apakah sebetulnya aku punya kepahitan dan gimana buat deal with it.
  • Baca buku Katherine Center yang masih satu universe, dengan Duncan sebagai tokoh utama: What You Wish For.

THUMBS: UP!

Skor OWL*: Exceed Expectations. Recommended. 4.5/5 stars.

*(OWL: Ordinary Wizarding Level; kayak ujian nasional-nya penyihir di Harry Potter Universe)

Representation: diversity on age, gender, dan kekuatan hiking wkwk. Aku cukup senang karena tokoh utama perempuan di novel Katherine Center digambarkan bukan kayak superhero, tapi perempuan biasa yang punya flaws, dan seperti perempuan biasa, semuanya punya kualitas luar biasa dan GIGIH. Love love love.

Steamy scenes: kissing dan selain itu hampir gak ada

Trigger warning: childhood trauma, family problems, suicidal thoughts; tapi seperti yang aku bilang, kekuatan tulisannya Katherine Center adalah membahas semua hal “berat” jadi bahasan sehari-hari dan ngasih harapan buat pembacanya buat recover.

Who should read this book:

  • Romcom lovers (lebih ke komedi yang ada romance-nya), pengen ketawa dan butuh yang unyu-unyu, sedikit menegangkan, ada bumbu petualangannya, sekaligus siap terharu.
  • Prefers romance yang ngga mendayu-dayu.
  • Lagi butuh bacaan ringan yang seru dan bermakna.
  • Juga suka novel yang gak terlalu banyak monolognya.
  • Penggemar novel-novel Katherine Center seperti aku!
  • Mau baca cerita yang bersetting alam liar.
  • …dan kaya unsur petualangan yang gak terlalu menegangkan.
  • Kamu yang berusia 30tahunan (more or less).
  • Divorced, or simply married dan suka ada bahasan mengenai marriage dan keluarga.
  • Udah nonton filmnya di Netflix dan penasaran sama novel aslinya!
  • Gak keberatan sama referensi psikologi dan Chuck Norris.

Book essentials

Happiness for Beginners – ada kata praise dari Brene Brown!
Title: Happiness for Beginners
Author: Katherine Center
Edisi: Kindle (waktu ditulis, lagi diskon jadi 1 USD di Amazon US), GoodreadsGenre: Romance, adult, less steamy scenes, romantic comedy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *